Buras Makanan Khas Sulawesi Selatan

Buras merupakan salah satu makanan khas Sulawesi Selatan khususnya masyarakat Bugis dan Makassar. Makanan ini dikenal juga dengan nama lapat, lontong bersantan atau buras. Bentuknya hampir mirip dengan lontong namun agak pipih dan disajikan dengan cara yang berbeda. Buras sering dijumpai pada hari lebaran biasanya disajikan bersama coto makassar maupun opor ayam.

Makanan ini terbuat dari beras yang dimasak terlebih dahulu dengan santan yang banyak hingga menjadi nasi lembek yang selanjutnya dibungkus dengan menggunakan daun pisang. Biasanya dibuat menjadi dua bagian dalam satu ikatan menggunakan tali daun pisang kemudian direbus hingga matang. Makanan ini juga biasanya ditemui di luar provinsi Sulawesi Selatan seperti Gorontalo dan Kalimantan bahkan beberapa daerah lain di Indonesia dan Malaysia. Penyebaran ini dikarenakan banyak suku Bugis dan Makassar yang merantau di daerah tersebut sehingga makanan ini ikut menjadi bagian dari tradisi hari lebaran di daerah tersebut.

Tidak hanya menjadi hidangan pada hari lebaran, buras juga sering dipilih sebagai makanan untuk bekal dalam perjalanan jauh karena mampu bertahan hingga dua hari. Buras bisa dikonsumsi dengan sambal kacang, telur rebus dan sambal habang namun masyarakat Bugis dan Makassar lebih sering menyantapnya bersama coto makassar, sup konro, pallubasa, nasu lekko serta makanan yang berkuah lainnya.

Cara membuat buras ini sangat sederhana dan juga menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat. Berikut ini adalah cara pembuatannya.

Bahan

1 liter beras

3 lembar daun salam

Daun pisang untuk pembungkus (secukupnya)

3 gelas santan kelapa

Garam secukupnya

Tali untuk mengikat

Cara membuat

1. Beras dicuci sampai benar-benar bersih dan air sudah terlihat sampai bening, lalu tiriskan dan kukus setengah matang.

2. Angkat lalu dicampurkan ke dalam rebusan santan. Aduk hingga rata sampai santannya meresap dan beras sampai matang dengan sempurna dan pulen.

3. Setelah matang angkat nasi buras lalu dibentuk sesuai dengan selera, biasanya berbentuk pipih atau persegi.

4. Siapkan daun pisang, lalu nasi buras tadi dibungkus dengan daun pisang dan diikat dengan tali.

5. Setelah nasi buras tadi sudah dibungkus semua, lalu langkah selanjutnya mengukus kembali nasi buras tersebut hingga 40 menit.

6. Angkat buras dan siap dihidangkan.

Buras khas Bugis

Bahan-bahan

1 kg beras, cuci bersih

2 buah kelapa parut, ambil santannya

Secukupnya garam

3 lebar daun salam

2 tangkai serai

Kaldu bubuk

Air untuk merebus

Daun pisang dan tali plastik

Cara membuat:

1. Cuci bersih beras dan rebus santan sampai mendidih. Beri garam, kaldu bubuk, daun salam dan serai.

2. Masukkan beras ke dalam santan masak hingga santan menyusut lalu diaduk terus.

3. Setelah menyusut, angkat lalu siap di bungkus.

4. Siapkan daun pisang, ambil 1 sendok, lalu bungkus dan lipat daun.

5. Bungkus lagi dengan daun yang lebih besar, gulung-gulung, dan tekuk ujungnya lalu ikat dengan tali plastik.

6. Setelah diikat kemudian direbus lagi hingga minimal 5 jam lamanya.

Setiap potongan buras memiliki tekstur yang lebih lembut namun tidak pecah. Cita rasa buras pun terasa lebih gurih karena ada perpaduan santan yang bisa memberi rasa yang khas. Maka tidak heran makanan ini banyak disukai di Indonesia. Perpaduan buras dengan makanan berkuah seperti coto, sejauh ini merupakan kombinasi yang tepat.